Sunday, May 29, 2011
Friday, May 27, 2011
Gambar Alphabet Graffiti
High art Graffiti
High art, graffiti, graffiti are beginning to come into its golden age, except in the own Indonesia in the United States or the place of the exhibition Brooklyn Museum of graffiti argues often that is now known as contemporary art. Bomber various professionals such as Crash, Lee, Daze, Keith Haring and Jean-Michel Basquiat, became a hero in the art of graffiti. About 22 bombers took part in this exhibition. Jobs in other countries of America and Australia. State makes one even graffiti as a public competition that always has a number of participants much.
Graffiti a Powerful Weapon
Graffiti a Powerful Weapon
Begitu juga dengan sub kultur graffiti sebagai urban art. Seperti yang diceritakan dalam film ”Bomb the System”, Graffiti bisa menjadi sebuah senjata yang berbahaya.
Dalam scene graffiti, reputasi dan ”pride” seorang graffiti artist ditunjukan dari karya-karyanya. Ketika karya itu mengalami ”going over” atau ”slashing”, sama dengan harga diri yang diinjak-injak.
Going over graffiti berarti menggambar di atas gambar lain. Hal ini sebagai simbol agresi dari seorang artis terhadap artis lain yang gambarnya di-go over. Tapi ada beberapa jenis go over yang masih dianggap wajar dan tidak memicu agresi.
Tag di go over sebuah throw up, throw up di go over sebuah piece. Biasanya go over seperti ini tidak memancing insiden apa pun. Yang menyimpangi etika ini, misalnya dengan menggambar graffiti tingkat rendah di atas graffiti dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi sama saja dengan sebuah hinaan. Menganggap si empunya graffiti sebagai “toy” atau derajat terrendah dalam scene graffiti.
Sedangkan slash adalah mencoret graffiti orang lain. Walaupun lebih sederhana daripada going over, slash bermakna hinaan yang lebih dalam daripada going over. Slashing juga sering disebut dengan marking dan capping. Istillah capping sendiri berasal dari seorang graffiti artist bernama Cap yang melakukan slashing di semua transit car di New York.
Graffiti: Teknik Outlining
Graffiti: Teknik Outlining
Saat yang tepat untuk melakukan outlining adalah di awal dan di akhir pembuatan graffiti. Outline di awal adalah sebagai guide untuk memandu flow kita dalam membuat graffiti. Dengan outline awal itu kita jadi tahu dimana filling harus dilakukan. Setelah kita selesai membuat outline awal, tentunya setelah itu kita akan menggarap filling, background, 3D, touch-up dan yang lain-lainnya. Semua itu bukan tidak mungkin akan sedikit menutupi dan mengacaukan outline awal.
Jadi sebaiknya di akhir graffiti, re-trace lagi outline untuk mendapatkan gambar yang maksimal rapihnya. Tapi pastikan dulu semua sudah dilakukan sebelum re-trace. Jadi re-trace benar-benar dilakukan di paling akhir.
Saat melakukan outlining, posisi spray yang terbaik adalah paralel dengan tembok dan kalau bisa sedekat mungkin agar garisnya tegas dan tajam.
Outline yang pertama adalah yang akan paling menggambarkan hasil akhir graffiti kita, jadi jangan ragu untuk menghabiskan banyak waktu di outline awal. Jika salah mengambil garis, buatlah garis baru dan pastikan garis yang salah itu bisa ditutupi dengan filling nantinya,
Subscribe to:
Posts (Atom)